Selamat Datang di Blog Bidang Transmigrasi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kalimantan Timur

Kamis, 29 Maret 2012

Kisah Transmigran Sukses di Kabupaten Bulungan

Siapa bilang bertransmigasi itu tidak memberikan penghidupan lebih baik salah satu contoh para trasmigran yang sudah berhasil di pulau kalimantan ini salah satunya di Kabupaten Bulungan memiliki 7 aliran sungai induk, 15 gunung dan 201 pulau besar dan kecil. Karena dikelilingi banyak sungai, lahan pertanian di Kabupaten Bulungan merupakan lahan pertanian basah.

Namun demikian, lahan pertanian basah tersebut sangat subur dan cocok untuk tanaman padi, sayur-sayuran (bawang merah, bawang daun, kubis, sawi, kacang panjang, cabe, tomat, terung, buncis, ketimun, kangkung, jagung dan bayam), maupun tanaman buah-buahan (pisang, rambutan, nangka dan nanas).


Seperti lahan pertanian basah di lokasi transmigrasi Satuan Pemukiman (SP) 2 Tanjung Buka yang ditempati sekitar 300 Kepala Keluarga asal Provinsi DIY, Jateng dan Jawa Timur ini misalnya, saat ini warga baru menanam padi, bawang merah, jagung, kacang panjang, kelapa, nangka dan rambutan.
Namun hasil panenannyapun tidak mengecewakan. Selain dikonsumsi sendiri, sebagian hasil panen dijual sebagai tabungan.
Bahkan warga transmigran di SP 2 Tanjung Buka ini dapat dikatakan semuanya berhasil memperbaiki taraf hidupnya. Keberhasilan merekka dapat dilihat dari sejumlah perabotan yang dimiliki, mulai dari antenna parabola, televisi, home theater sederhana, dan genset kolektif.
Menurut salah satu transmigran asal Nglipar, Gunungkidul, Saimo, dirinya sejak mengikuti transmigrasi pada akhir tahun 2006 bersama 5 Kepala Keluarga lainnya dari Provinsi DIY, lahan garapannya seluas 2 hektar telah beberapa kali panen padi, kelapa, nangka dan rambutan.

Kulo sampun pikantuk kalih hektar, kulo tanduri pantun, kelopo, nongko lan rambutan. Hasilipun disade mawi angkutan perahu ketinting (kapal kayu kecil bermesin temple). Hasilipun nggih tasih saget ditabung. Alhamdulillah sedoyo sedulur-sedulur teng mriki sehat-sehat, makmur,” kata Saimo,

Senada dengan Saimo, Suminingsih yang juga asal Gunungkidul, telah merasakan panen beberapa kali di lahan garapannya. Seperti transmigran lainnya, ia datang ke SP 2 Tanjung Buka akhir tahun 2006 mengikuti orang tuanya bertransmigrasi. Ia bahkan rela meninggalkan studinya yang tinggal menyusun skripsi untuk meningkatkan taraf hidupnya.


Kabar gadis lajang yang tinggal menyusun skripsi ini terdengar oleh Pemkab Bulungan. Iapun disuruh pulang dan diberi waktu setahun untuk menyelesaikan skripsinya. Setelah rampung dan diwisuda menjadi Sarjana Pendidikan, Suminingsih kembali SP2 Tanjung Buka, dan oleh Pemkab Bulungan langsung diangkat sebagai PNS Guru SMP di lokasi transmigran setempat. Kini Suminingsih memiliki rumah dan lahan garapan seperti transmigran lainnya.
Lain lagi dengan Rudjito, transmigran asal Palur Wates, Kulonprogo, dari hasil panen padi dan buah-buahan yang ditanamnya, Bapak dua anak ini mengaku telah dua kali pulang kampung untuk mempengaruhi saudara-saudaranya yang tidak punya lahan garapan supaya ikut bertransmigrasi ke Kabupaten Bulungan. Karena selain subur, Bulungan merupakan daerah yang ayem, tentrem dan kondusif.

“Saya sudah pulang ke Jawa dua kali sehabis panen tahun lalu dan saya juga mengajak warga yang ada di dusun saya agar bertransmigrasi agar hidup lebih sejahtera daripada di sana hanya jadi buruh saja,” terang Rudjito.

Keberhasilan warga transmigran di SP 2 Tanjung Buka, khususnya yang berasal dari DIY juga diungkapkan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi DIY, Drs. Untung Sukaryadi, MM. Ia mengatakan, ikut bertransmigrasi harus berhasil dan ada perubahan yang positif. Dengan melihat sendiri keberhasilan warganya, maka akhir tahun 2012 ini Disnakertrans Provinsi DIY akan memberangkatkan kembali 50 Kepala Keluarga untuk mengisi lokasi transmigrasi SP 8 KTM Salim Batu yang lokasinya tidak terlalu jauh dari SP 2 Tanjung Buka Kabupaten Bulungan.

Bahkan kedepannya direncanakan akan mengirim lebih banyak lagi transmigran sesuai kebutuhan dan permintaan Pemprov Kalimantan Timur dalam rangka mendukung program Food Estate dan Rice Estate.

Tidak ada komentar: